Minggu, 28 Juni 2015

Makalah Manajemen Perkantoran - Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor



TUGAS MAKALAH
MANAJEMEN PERKANTORAN
562885_212695662192943_1369219866_n.jpgRUANG LINGKUP PEKERJAAN KANTOR






OLEH :
RICHA AFRIA KASIHNINGSIH
13000658
MARS (B)

Dosen Pembimbing :
Indri Hastuti Listyawati, SH. , MM

KOSENTRASI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
AKADEMI MANAJEMENADMINISTRASI
AMA YPK YOGYAKARTA
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas  mata kuliah mamajemen perkantoran pada pokok bahasan “Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor” dalam bentuk  makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen sehingga kendala-kendala yang saya hadapi dapat teratasi.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.
 juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembimbing sehingga untuk penciptaan karya tulis lain saya bisa memberikan yang lebih baik. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.


   Yogyakrta,       Maret 2014


                 Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                     i
KATA PENGANTAR                                                                                  ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang                                                                                    1
B.     Rumusan Masalah                                                                                2
C.     Tujuan Penulisan                                                                                  2
D.    Manfaat Penulisan                                                                               2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pekerjaan Kantor                                                               3
B.     Ciri-Ciri Pekerjaan Kantor                                                                   4
C.     Macam-Macam Pekerjaan Kantor                                                        6
D.    Fungsi dan Peran pekerjaan Kantor                                                     12
E.     Tata Usaha Pekerjaan Kantor                                                                          14
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                                                          18
B.     Saran                                                                                                    19
DAFTAR PUSTAKA                                                                                   20
 



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hanya beberapa orang saja yang mengetahui betapa pentingnya serta luasnya aktivitas ”pekerjaan kertas” pada perekonomian modern ini. Pekerjaan kantor makin lama makin menonjol, hal tersebut merupakan bagian yang vital serta integral dari operasi-operasi perusahaan modern. Pekerjaan kantor merupakan kelompok pekerjaan penting yang sama dengan para pekerja yang berkecimpung dalam bidang pertanian, pertambangan, produksi, penjualan, pembangunan dan transportasi.
Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyaifungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Dapat disimpulkan bahwa manajemen kantor adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berwujud pelayanan informasi pada berbagai pihak. Sedangkan beberapa bentuk kegiatan/pekerjaan kantor antara lain: kegiatan catat mencatat, komunikasi, pengumpulan dan penyimpanan informasi (arsip), pelayanan tamu, pelayanan rapat dan lain sebagainya. Dalam proses manajemen, sasaran yang ingin diperoleh adalah tercapainya tujuan secara efisien.
Dalam kehidupan organisasi yang berorientasi pada masa depan, usaha penyelenggaraan kegiatan perkantoran perlu ditangani secara profesiaonal, dalam arti bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran memerlukan pimpinan dan staff yang mengerti akan tugasnya, bersemangat dalam mengejar prestasi dan seorang karyawan diharapkan dapat mencurahkan perhatiannya secara bersungguh-sungguh, dan berusaha untuk dapat mengolah informasi, sehingga dapat menjadi sesuatu yang berdaya guna. Berdasarkan hal tersebut dapatdikatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran adalah merupakan inti kehidupan organisasi.
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan pekerjaan kantor itu, serta apa saja ciri, macam dan peran dan fungsinya maka kami akan membahas hal tersebut dalam makalah berikut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pekerjaan kantor itu?
2.      Apa cirri-ciri pekerjaan kantor itu?
3.      Apa saja macam-macam pekerjaan kantor itu?
4.      Apa fungsi dan peran pekerjaan kantor itu?
5.      Apa yang dimaksud tata usaha sebagai pekerjaan kantor itu?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian pekerjaan kantor.
2.      Untuk mengetahui cirri-ciri pekerjaan kantor.
3.      Untuk mengetahui macam-macam pekerjaan kantor.
4.      Untuk mengetahui fungsi dan peran pekerjaan kantor.
5.      Untuk mengetahui tata usaha sebagai pekerjaan kantor.

D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi penulis, dapat menambah wawasan pembelajaran dan pengetahuan ilmu khususnya mengenai pekerjaan kantor.
2.      Bagi Mahasiswa, bisa  membantu mahasiswa mengetahui materi yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.
3.      Bagi Dosen pembimbing, makalah ini di susun untuk membantu agar mempermudah dalam menyampaikan materi tentang pekerjaan kantor.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pekerjaan Kantor
         Pekerjaan kantor (office work) dalam bahasa Inggris disebut juga clerical work (pekerjaan administratif). Secara harfiah, arti bekerja adalah melaksanakan suatu kegiatan. Namun kegiatan yang dimaksud terfokus untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengikuti perencanaan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan. Melakukan bidang pekerjaan dapat diadakan dengan menggunakan mesin, alat hitung atau metode-metode lain yang dikerjakan dengan tangan. Bagi seorang pegawai kantor, arti bekerja adalah suatu kegiatan/tugas dengan berpedoman pada prosedur yang dilakukan dengan proses kerja sama, karenanya setiap pegawai kantor terkait pada prosedur kerja.
         Setiap tugas pekerjaan pokok untuk mencapai tujuan tertentu pada suatu instansi pemerintah, swasta, maupun badan sosial, harus didukung oleh pelayanan kantor (office Service). Menurut The Liang Gie, pekerjaan kantor merupakan bagian dari pelayanan kantor.
         G.R. Terry merumuskan pengertian pekerjaan kantor sebagai berikut:
“Office work includes verbal transmission of information and the producing of written records and report providing the means by which many items may be summarized quickly to supply a factual basis for manajerial control.”
(Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan control dari pimpinan).
William Leffingwell dan Edwin Robinson merumuskan pekerjaan kantor sebagai berikut :
Office work is concerned primarily with the record of the enterprise-making records, using records, and preserving them for future reference. These records may be the history of transactions of enterprise, represented by the accounts, by correspondence, by contracts, by orders, by inventories, by plans and schedules, by reports, and by written and printed memorandums of all kids.”
(Pekerjaan kantor berkenaan pertama-tama dengan warkat-warkat dari badan usaha pembuatan warkat-warkat, pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan di kemudian hari. Warkat-warkat ini mungkin merupakan sejarah daripada pelaksanaan urusan-urusan badan usaha itu sebagaimana digambarkan oleh daftar-daftar perhitungan, surat-menyurat, surat-surat perjanjian, surat-surat pesanan, laporan-laporan dan oleh segala macam nota yang tertulis dan tercetak).


B.     Ciri – Ciri Pekerjaan Kantor
            Pekerjaan kantor mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya adalah :
1.      Bersifat pelayanan
Pekerjaan kantor merupakan pekerjaan melayani pelaksana pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok kantor) dalam pencapaian tujuan organisasi.
G.R. Terry menyebutkan bahwa pekerjaan kantor sebagai pekerjaan pelayanan (service work). Yang berfungsi memudahkan dan meringankan. Pekerjaaan kantor berperan membantu pekerjaan-pekerjaan lain, agar dapat berjalan lebih berdaya guna.
Herry L. Wilie dan Robert P. Brecht menyebutkan, pekerjaan kantor berperan sebagai suatu organisasi pelayanan (service unit) yang bertujuan memberikan pelayanan kepada bagian dalam organisasi atau perusahaan. Dalam perusahaan, pekerjaan kantor tidak langsung mendatangkan laba, sebagaimana dilakukan oleh pekerjaan operatif atau lapangan misalnya bagian produksi atau penjualan. Namun produksi atau penjualan tersebut dapat berhasil dan menguntungkan, apabila pekerjaan kantor berhail melayani kebutuhan produksi atas penjualan tersebut.
2.    Merembes segenap bagian organisasi
Oleh karena pekerjaan kantor bersifat pelayanan terhadap semua perkerjaan operatif.
3.    Dilakukan semua pihak
Sebagai akibat perembetan pekerjaan kantor ke segenap bagian organisasi, maka pekerjaan itu akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam organisasi tersebut. Meskipun pekerjaan kantor dapat menjadi tugas sekelompok pegawai (misalnya bagian tata usaha), akan tetapi pekerjaan itu akan menjadi monopoli kelompok pegawai tersebut. Pekerjaan kantor akan dilakukan oleh pejabat pimpinan tertinggi (dengan tidak mengubah kedudukannya) sampai pegawai terendah. Misalnya seorang direktur menelepon kantor lain untuk menghimpun data atau keterangan yang diperlukan atau sebaiknya menerima telepon dari kantor lain. Seorang mandor pabrik mencatat para pekerja atau karyawan yang tidak masuk atau yang lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai mandor. Seorang pegawai rendah, selain bertugas membersihkan kantor sering pula mendapat pekerjaan mengantar surat dan mengisi buku ekspedisi.
            Apabila kita simak kembali peranan dari ciri-ciri pekerjaan kantor sebagaimana yang telah diuraikan diatas, memperlihatkan bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan suatu fungsi yang memberikan bantuan (facilitating function) dan merupakan urat nadi bagi setiap organisasi modern. Secara umum pekerjaan kantor meliputi aktivitas manajerial dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Sedangkan secara khusus (tugas operatif sehari-hari atau unit) pekerjaan kantor meliputi tugas-tugas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan.


C.     Macam – Macam Pekerjaan Kantor
Menurut Leffingwell dan Robinson, pekerjaan kantor terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut :
1.      Receiving, dispatching, and shipping orders.
2.      Billing.
3.      Correspondence, dictation, typing.
4.      Filing.
5.      Passing credit and collecting outstanding accounts.
6.      Handling, distributing, and dispatching mail.
7.      Duplicating and addressing work.
8.      Miscellaneous, such as telephone, reciving visitors, messenger service.
9.      Special tasks. Objectives: simplication of system; eliminaton of unnecessary work.
10.  Making record ( noting down desired data).
(1.    Menerima pesanan-pesanan, mengantarkan dan mengirimkannya dengan kapal.
2.      Membuat rekening.
3.      Surat - menyurat, mendikte, mengetik.
4.      Menyimpan warkat.
5.      Menyampaikan hutang dan mengumpulkan perhitungan - perhitingan yang belum diselesaikan.
6.      Mengurus, membagi-bagi dan mengirimkan surat-surat pos.
7.      Pekerjaan memperbanyak warkat dan membubuhkan alamat.
8.      Macam-macam pekerjaan seperti menelepon, menerima tamu, pekerjaan pesuruh.
9.      Tugas-tugas khusus dengan maksud untuk menyederhanakan sistem, menghapuskan pekerjaan yang tidak perlu.
10.  Membuat warkat-warkat, mencatat data yang diinginkan.

G.R Terry melakukan penyelidikan pada perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat untuk mengetahui banyaknya waktu bekerja di kantor yang dipakai untuk pelaksanaan masing-masing kegiatan. Hasil penyelidikannya menunjukkan bahwa waktu kerja itu dipergunakan untuk 7 macam kegiatan yang pokok dengan persentase sebagai berikut :
Typing (mengetik) = 24,6%
 Calculating (menghitung) = 19,5%
Checking (memeriksa) = 12,3%
 Filling (menyimpan warkat) = 10,2%
Telephoning (menelepon) = 8,8%
 Duplicating (menggandakan) = 6,4%
Mailing (mengirim surat) = 5,5%
Other (lain-lain) = 12.5%
Sheddy N. Tjandra menambahkan pekerjaan kantor senyatanya dengan bahan baku dan pembekalan serta hasil yang diperoleh, sebagai berikut :
a.       Pekerjaan senyatanya, diantara lain meliputi :
1)      Mengetik – Menyalin
2)      Menghitung –  Memilah-milah ( sortir )
3)      Memeriksa – Melekatkan
4)      Menstensil – Menandai
5)      Membubuhkan cap/stempel – Menyampul
6)      Menelepon – Membagi-bagi
b.      Bahan baku
1)      Abjad/huruf – Tanda baca
2)      Angka – Tanda hitung
3)      Garis – Tulisan
Apabila diteliti lebih lanjut tentang kegiatan yang dapat dilakukan, maka pekerjaan kantor dapat juga dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
a. Mengumpulkan/meghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana, menjadi siap dipergunakan bila mana diperlukan.
b. Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai macam peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi modern dan kebutuhan keterangan yang diperlukan, sehingga wujudnya langsung siap pakai.
c. Mengolah, yaitu macam-macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
d. Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat, sebanyak jumlah yang diperlukan.
e. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh atau melekatkan dengan berbagai cara dan alat tempat tertentu sehingga sistematis dan aman.
Pengelompokan pekerjaan kantor di atas, merupakan tugas-tugas rutin dan berkesinambungan serta dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan, antara lain berupa pekerjaan tulis-menulis, mengetik, menghitung, membuat jadwal, grafik, dan chard.
1)      Pekerjaan Tulis-menulis.
Pada dasarnya semua pekerjaan kantor (tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja), dinyatakn secara tertulis dan disusun sistematis sebagai produk kantor yang siap disajikan bila diperlukan. Salah satu produk kantor tersebut adalah warkat yaitu setiap catatan tertulis maupun bergambar, sebagi bahan laporan factual (keadaan sebenarnya), actual (hangat) dan reliable (nyata).
Setiap kantor, baik kantor pemerintah maupun sawasta, besar maupun kecil, setiap hari banyak menerima maupun mengirirm surat yang jumlahnya tentu tergantung besar kecilnya kantor. Kantor yang besar dan luas jangkauannya memerlukan lebih banyak surat yang harus ditangani dari pada kantor yang sempit ruang lingkup usahanya. Namum semua itu harus mendapatkan perhatian yang besar, agar memberi kesan yang baik dan menumbuhkan keprcayaan dari pihak luar/masyarakat. Kantor yang berhasil menciptakan kesan yang baik merupakan promosi secara tidak langsung, dan sebagai haislnya dapat menambah relasi/hubungan lebih luas. Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tulis-menulis adalah kegiatan mencatat (menulis) surat dengan berbagai peralatan (alat-alat tulis) tentang keterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan.
2)      Mengetik
Pekerjaan mngetik pada dasarnya merupakan pekrjaan juru tulis. Bahan yang diketik antara lain adalah warkat seperti surat, nota, memo, naskah-naskah perjanjian, catatan neraca pembukuan dan laporan-laporan. Tujuan Pekerjaan Mengetik Antara Lain:
a) Menghemat tenaga dan waktu dalam memperbanyak warkat.
b) Mempercepat pekerjaan itulis menulis.
c) Tersedianya arsip warkat yang teratur dan sah.
d) Keseragaman dalam menjalin, terutama kalau jumlahnya banyak.
e) Praktis.
Keterampilan mengetik bagi pegawai tata usaha merupakan syarat dasar untuk melaksanakan pekrjaan kantor. Juru tik yang efektif ialah mereka yang berketerampilan mengetik di atas 250 hentakan per menit. Setiap pegawai tata usaha (terutama juru tik) diharapakan memiliki kemampuan dengan kecepatan minimal 250 hpm selain itu harus memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis mesin tik, teknik yang baik, bentuk-bentuk surat (dinas maupun niaga), tanda-tanda koreksi, jenis-jenis kertas dan ukuran kertas.
3)      Pekerjaan Menghitung
Pekerjaan menghitung pada umumnya lebih banyak berhubungan dengan masalah uang. Sebagaimana di ketahui bahwa setiap organisasi, kantor atau badan usaha lainnya, pasti terlibat dengan keluar sebab setiap kegiatan pasti membutuhkan biaya. Biaya yang bersumber itu dari uang masuk. Dalam istilah pembukuan, uang dikeluarkan itu disebut pengeluaran dan uang masuk disebut pendapatan atau penerimaan. Pekerjaan kantor tidak pernah berhenti sepanjang oerganisasi tersebut masih berdiri, ini berarti masih ada pekerjaan-perkerjaan rutin setiap hari yang berarti ada pengeluaran rutin dan untuk membiayainya harus ada penerimaan rutin. Bagi kantor pemerintah, pendapatan rutin bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sedang bagi kantor atau jasa, hasil sewa atau kontrak barang dan bunga bank, sedangkan pengeluaran rutin (Pemerintah maupun swasta) antara lain terdiri dari:
a)      Balanja pegawai, seperti pembayaran gaji, lembur, tunjangan kesehatan, dan sebagainya.
b)      Belanja barang, seperti pembelian alat tulis kantor, peralatan dan mesin-mesin.
c)      Biaya transportasi, seperti antar jemput pegawai, pengiriman surat atau barang dan sebagainya.
d)     Biaya lain-lain, seperti pemeliharaan peralatan kantor, biaya rapat, biaya penataran, biaya tamu dan sebagainya. Semua penerimaan dan pengeluaran tersebut harus dihitung dan dibukukan menurut cara tertentu, yang dinamakan tata buku.
Dalam ilmu tata buku dikenal suatu golongan buku, yang dinamakan buku harian, yaitu buku untuk mencatat macam-macam transaksi setiap hari yang terjadi di kantor atau perusahaan. Transaksi ialah kejadian atau perbuatan usaha, seperti menerima tagiahan, membayar utang, membeli barang, menjual barang, menyimpan uang dibank, mengambil uang simpanan dibank, membayar ongkos angkutan, membayar gaji, lembur dan sebagainya. Buku-buku yang termasuk golongan buku harian adalah buku kas, buku bank, buku pembelian, buku penjualan dan sebagainya.
Bentuk masing-masing buku tersebut berfariasi, jadi bisa saja buku kas dikantor buku A tidak sama dengan bentuk buku kas dikantor B. berikut diberikan satu contoh seerhana tentang cara mengerjakan buku kas. Buku kas dibagi dua kolom, yaitu kolom sebelah kiri diberi nama Debet yang memuat penerimaan-peneriamaan sedang kolom kanan diberi nama Kredit yang memuat pengeluaran-pengeluaran.
4)      Pekerjaan membuat jadwal, grafik, dan chart
Dengan bertambah luasnya kegiatan yang harus dilakukan, bertambah besarnya organisasi dan bertambahnya jumlah pegawai serat adanya perkembangan atau kemajuan yang dicapai, tentu mengakibatkan pula bertambah banyaknya pekerjaan operasional yang harus dilakukan. Setiap pegawai, pada umumnya tentu menginginkan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, mudah, prektis dan efisien. Untuk maksud tersebut maka diperlukan adalah analisis. Penyederhanan kerja secara rasional degan berbagai car, antaranya dengan membuat jadwal, grafik dan chart (tabel). Dalam bukunya, Dr. Winardi, S.E. mengemukakan beberapa macam kegiatan yang dicakup oleh pekerjaan kantor, antara lain sebagai berikut:
a)      Catatan (records)
Catatan-catatan ini meliputi hal-hal seperti data finansial, rekening-rekening yang harus ditagih, skedul-skedul produksi, keterangan-keterangan mengenai persediaan dan data penjualan. Mereka merupakan bukti-bukti tertulis untuk menyimpan atau meneruskan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian masa lampau.
Pekerjaan yang berhubungan dengan catatan-catatan kerap kali dianggap sebagai pekerjaan administratif (clerical work) oleh karena seorang klerk/kerani/clerk, secara harfiah berarti orang yang dipekerjakan untuk membuat catatan-catatan.


b)      Angka-angka dan perhitungan-perhitungan
Pengerjaan serta perhitungan angka-angka yang menunjukkan jumlah-jumlah dan trend pada berbagai fase perusahaan yang bersangkutan dan merupakan aktivitas dasar sebagian besar pekerjaan kantor. Upaya statistik seringkali mencakup tindakan-tindakan membuat perbandingan antara data, menunjukkan trend yang berlaku, dan mengkompilasi hasil-hasil statistik dalam bentuk yang dapat dimengerti.
c)      Penyimpanan produk-produknya sendiri
Produk-produk kantor disimpan agar dokumen-dokumen kantor dapat digunakan pada masa yang akan datang. Pada kebanyakan perusahaan, detail transaksi masa lampau sering digunakan untuk membimbing aktivitas masa yang akan datang atau untuk membenarkan aktivitas masa kini atau masa lampau.
d)     Komunikasi intern dan ekstern
Komunikasi intern merupakan pertukaran pikiran atau opini anat individu di dalam lingkungan perusahaan. Misalnya konferensi, komite dan lain-lain. Sedangkan komunikasi ekstern merupakan pertukaran pikiran atau opini antara individu yang ada di dalam perusahaan dengan individu yang berada di luar perusahaan. Meliputi surat-surat, order, telegram, dan lain-lain.


D.    Fungsi dan Peran Pekerjaan Kantor
Dalam kamus bahasa Indonesia susunan WIS Porwardarminta, peranan  mempunyai kata dasar “peran” artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan. Pekerjaan kantor mempunyai peranan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan, karena fungsinya sebagai pusat ingatan, pusat kegiatan dan sumber dokumen.
Seorang pimpinan memerlukan informasi yang bersifat umum, yang memberikan pengetahuan secara keseluruhan tentang perkembangan oerganisasinya. Berdasarkan uraian diatas, peranan pekerjaan kantor dapat dikategorikan dalam dua fungsi yaitu:
1)      Bantuan bagi pimpinan (staff function)
Pekerjaan kantor terdiri dari kegiatan-kegiatan membantu pimpinan dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan organisasi. Dalam mengambil tindakan dan keputusan, agar tepat pada sasaran.
2)      Pelayanan bagi masyarakat (public service)
Pekerjaan kantor, disamping merupakan kegiatan yang berperan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan, kegiatan lain yang sama pentingnya adalah melayani segenap kegiatan operatif (tugas-tugas pokok kantor), baik yang bersifat intern maupun ekstern (pelayanan publik).

Tugas-tugas pokok kantor tidak akan terlaksana tanpa adanya data dan keterangan yang disiapkan oleh pekerjaan kantor. Bahkan tujuan kantor tidak akan tercapai bila data dan keterangan yang disiapkan kantor tidak sesuai, kurabg tepat atau keliru. Peranan pekerjaan terhadap tugas-tugas operatif umumnya bersifat pelayanan dalam penyajian segenap bahan keterangan atau warkat sebagai pusat ingatan atau sumber dukumentasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan pekerjaan kantor adalah :
a.       Melayani pelaksanaan pekerjaan opersional, guna membantu melaksanakan pekerjaan induk untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi bagi pimpinan organisasi untuk menetapkan keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.
c. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

E.     Tata Usaha Pekerjaan Kantor
Baik  pengertian pekerjaan kantor maupun fungsi kantor dapat dinyatakan dengan istilah ”tata usaha”.
            Menurut The Liang Gie, tata usaha dapat dirumuskan sebagai segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi. Tata usaha menpunyai 3 ciri utama yaitu:
1)      Bersifat pelayanan.
2)      Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organiasasi.
3)      Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi.
            Tata usaha terdiri dari 6 pola perbuatan, yaitu :
Menghimpun         :  mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan  menjadi siap untuk digunakan bilamana diperlukan.
Mencatat               :  membubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca,dikirim, dan disimpan.
Mengolah              :  mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
Mengganda           :  memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
Mengirim               :  menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke pihak lain.
Menyimpan           :  menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
         Keenam aktivitas itu tidak merupakan suatu urutan waktu, melainkan dapat berlangsung sendiri-sendiri ataupun dalam rangkaian mulai dari aktivitas yang manapun. Selanjutnya masing-masing pola perbuatan itu dapat meliputi berbagai pelaksanaan kerja (operations) yang lebih terperinci.
         Berbagai pelaksanaan kerja yang merupakan perincian tata usaha menurut Geoffrey Mills dan Oliver Standingford (Office Administration, 1982) dibedakan menjadi 8 operations, yaitu:
1.      Menulis (membuat warkat asli)
2.      Membaca
3.      Menyalin (menempel, memperbanyak, melubangi kartu)
4.      Menghitung
5.      Membandingkan (mengecek)
6.      Memilah (menggolongkan, menyatukan)
7.      Menyimpan dan menyusun indeks
8.      Melakukan komunikasi (menyampaikan keterangan lisan dan tertulis)

         Tata usaha terdapat dalam setiap organisasi pada tingkat pimpinan tertinggi sampai lapisan terbawah. Diantara satuan-satuan organisasi tersebut terjadi hubungan kerja yang dapat disebut hubungan tata usaha. Hubungan tata usaha merupakan kontak diantara segenap satuan organisasi satu sama lain yang tidak menyangkut perintah dan tanggung jawab, melainkan penyampaian keterangan-keterangan dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif.
         Hubungan tata usaha umumnya terwujud dalam bentuk surat, formulir, salinan, kutipan, tembusan, atau warkat lainnya. Hubungan tata usaha berlangsung pula antara suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dengan badan dan perseorangan dalam masyarakat.

Berikut ini yang kemudian termasuk dalam lingkup tata usaha :
a)       Korespondensi dan laporan (mengetik, pendiktean, pekerjaan stenografis, pekerjaan mengetik, pembuatan rekening dan  menyiapkan konsep surat sampai selesai ditandatangani).
b)      Kearsipan, meliputi korespondensi, penyusunan laporan, jasa-jasa dalam penulisan surat-surat yang dikirim, pekerjaan duplikasi, pekerjaan mengkalkulasi, serta pekerjaan penyimpanan surat-surat atau dokumen dalam arsip (filling).
c)        Penyetensilan (menggandakan warkat memakai lembaran sheet dan mesin stensil).
d)       Ekspedisi (mengirim surat-surat).

            Dalam garis besarnya tata usaha mempunyai 3 pokok peranan sebagai berikut:
1.      Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif utuk mencapai tujuan dari sesuatu organisasi.
2.      Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi itu unuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.
3.      Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
         Mengenai peranan pokok yang pertama dari tata usaha ini Litlifield dan Peterson menegaskan sebagai berikut: pekerjaan kantor sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan fungsi-fungsi produksi, penjualan, keuangan, teknik, pembelian, kepegawaian atau fungsi lainnya yang mungkin perlu dalam sesuatu organisasi tertentu.
         Sebaliknya, ini adalah suatu proses atau sekelompok proses yang dipergunakan guna melaksanakan salah satu dari fungsi-fungsi tersebut. Sumbanganya yang khas ialah menyediakan keterangan yang diperlukan dalam melakukan salah satu fungsi itu.
         Selanjutnya tata usaha membantu pihak pimpinan suatu organisasi dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan yang tepat. Pencatatan keterangan-keterangan itu selain untuk keperluan informasi juga berkaitan dengan fungsi pertanggungjawaban dan fungsi control.
         Akhirnya tata usaha mempunyai peranan melancarkan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen. Dimana hal tersebut juga merupakan peranan dari pekerjaan kantor.
         Tata usaha kantor berkonsep modern, menurut Prajudi Atmosudirdjo terdiri atas empat macam, yaitu:
a.       Tata usaha umum
     Tata usaha umum yaitu tempat pengumpulan, penerimaan, pengolahan, dan penyampaian data atau informasi secara teratur, sistematis dan terus – menerus dengan tujuan untuk memperlancar jalannya tugas pimpinan dan jalannya tugas organisasi.
b.      Tata usaha teknis oprasional
     Tata usaha yang mengenai segala data atau informasi, tentang jalannya oprasi – oprasi yang dilancarkan oleh organisasi secara teknis mendetail. Tata usaha ini dijalankan oleh setiap unit organisasi teknis fungsional dan dilaporkan secara langsung atau tidak langasung oleh para manajer oprasi kepada administrator.
c.       Tata usaha sumber daya (Resource)
     Pada umumnya dapat digolongkan menjadi tata usaha pegawai, tata usaha financial dan tata usaha logistic.
d.      Tata usaha khusus
     Tata usaha khusus dilaksanakan untuk memperlancar penganbilan keputusan pimpinan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
         Pekerjaan kantor (office work) dalam bahasa Inggris disebut juga clerical work (pekerjaan administratif). Secara harfiah, arti bekerja adalah melaksanakan suatu kegiatan. Namun kegiatan yang dimaksud terfokus untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengikuti perencanaan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan. Melakukan bidang pekerjaan dapat diadakan dengan menggunakan mesin, alat hitung atau metode-metode lain yang dikerjakan dengan tangan. Bagi seorang pegawai kantor, arti bekerja adalah suatu kegiatan/tugas dengan berpedoman pada prosedur yang dilakukan dengan proses kerja sama, karenanya setiap pegawai kantor terkait pada prosedur kerja.

            Pekerjaan kantor mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya  adalah :
1.         Bersifat pelayanan
2.    Merembes segenap bagian organisasi
3.    Dilakukan semua pihak

Menurut Leffingwell dan Robinson, pekerjaan kantor terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut :
a.       Menerima pesanan-pesanan, mengantarkan dan mengirimkannya dengan kapal.
b.      Membuat rekening.
c.       Surat-menyurat, mendikte, mengetik.
d.      Menyimpan warkat.
e.       Menyampaikan hutang dan mengumpulkan perhitungan-perhitingan yang belum diselesaikan.
f.       Mengurus, membagi-bagi dan mengirimkan surat-surat pos.
g.      Pekerjaan memperbanyak warkat dan membubuhkan alamat.
h.      Macam-macam pekerjaan seperti menelepon, menerima tamu, pekerjaan pesuruh.
i.        Tugas-tugas khusus dengan maksud untuk menyederhanakan sistem, menghapuskan pekerjaan yang tidak perlu.
j.        Membuat warkat-warkat, mencatat data yang diinginkan.

Beberapa peranan pekerjaan kantor dapat dikategorikan dalam dua fungsi yaitu:
1)      Bantuan bagi pimpinan (staff function)
2)      Pelayanan bagi masyarakat (public service)

            Menurut The Liang Gie, tata usaha dapat dirumuskan sebagai segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi. Tata usaha menpunyai 3 ciri utama yaitu:
1)      Bersifat pelayanan.
2)      Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organiasasi.
3)      Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi.

B.     Saran
Dalam makalah ini penulis menyajikan dan menjelaskan materi yang berisi tentang Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor yang di dapat dari beberapa referensi buku dan internet.
Dalam menyusun makalah ini tentu masih banyak kesalahan, kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karna manusia tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca demi kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 2006. Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Ke-empat. Yogyakarta: Liberty
Priansa, Donni Juni dan Agus Garnida. 2013. Manajemen Perkantoran. Bandung: Alfabeta